Dinkes Kota Semarang Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran

19 May 2021

SEMARANG - Pasca libur panjang lebaran, kekhawatiran dirasakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang. Karena hal tersebut dilakukan adanya langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus terserang Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, tempat isolasi terpusat rumah dinas maupun rumah sakit rujukan Covid-19 harus waspada dua hingga tingga pekan ke depan.

Pasalnya, pelaku perjalanan mempunyai peran besar menambah kasus Covid-19.

"Setiap rumah sakit harus waspada. Termasuk teman-teman nakes di puskesmas dan rumah sakit," ucap Hakam, Selasa (18/5).

Ia menyebutkan, tempat isolasi rumah sakit di Kota Semarang sempat mencapai 1.200 tempat tidur. Saat ini, turun di angka 1.000an tempat tidur. Sedangkan rumah dinas sebagai tempat isolasi terpusat milik pemkot, ada 170 tempat tidur. Keterisian di rumah dinas sudah di bawah 50 pasien dalam lima hari terakhir.

Dia meminta setiap faskes rujukan Covid-19 menyiapkan tempat tidur isolasi sebagai antisipasi lonjakan Covid-19 pasca Lebaran.

Ruang isolasi yang sudah sempat ditutup agar disiapkan kembali. Dia juga telah meminta petugas bagian rujukan untuk berkomunikasi dengan manajemen rumah sakit.

"Kita harus waspada karena RS di Semarang menjadi pusat rujukan Covid-19 tidak hanya bagi warga Semarang saja. Kalau dilihat di info Covid-19, ternyata kenaikan kasus di Semarang juga berasal dari luar Semarang. Apalagi, RSWN berada di pusat perbatasan Demak. Begitu juga RSUD Tugu berada di perbatasan Kendal," paparnya.

Dari sisi pencegahan dan edukasi, lanjut Hakam, petugas puskesmas maupun TNI Polri juga terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan agar kasus tidak semakin bertambah.

Pihaknya juga melakukan sampling deteksi Covid-19 ke beberapa pasar tradisional yang ditengarai menjadi faktor risiko terjadinya kasus baru. Namun dari hasil sampling, pihaknya tidak menjumpai adanya klaster pasar.

"Minggu-minggu kemarin pasien-pasien yang baru datang di rumdin rata-rata tidak pergi-pergi tapi dari pasar. Kami sampling ke pasar sebelum dan setelah lebaran," ucapnya.

Di sisi lain, pelaku perjalanan dari Blora tujuan Cirebon yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah. Sebelumnya, dua orang dinyatakan positif saat dilakukan swab tes antigen di pos penyekatan Plamongansari, Kota Semarang. Jumlahnya bertambah satu orang setelah dilakukan swab PCR.

Hakam menjelaskan, ada lima orang dalam rombongan tersebut. Mereka berada dalam satu kendaraan.

Ketika ada dua orang yang dinyatakan positif, Hakam sudah curiga pada satu orang yang mengalami diare. Hanya saja, hasil swab antigen yang bersangkutan negatif. Dilansir dari tribunjateng.com.

"Kemudian, paginya swab PCR ternyata positif. Jadi, semula dua kini tambah satu," terang Hakam.

Dia tidak mengetahui secara pasti di mana mereka terpapar. Penularan bisa jadi terjadi di Cirebon ataupun saat di Blora. Guna melalukan tracing atau penelurusan, pihaknya telah memberi tahu dinas kesehatan masing-masing agar penyebaran tidak semakin meluas.

Selain pelaku perjalanan dari Blora, Hakam menyebutkan, ada satu pelaku perjalanan dari Wonokerto yang dinyatakan positif Covid-19.

Yang bersangkutan berencana melakukan perjalanan ke luar kota melalui bandara. Saat di bandara, dia diketahui positif. "Ini posisinya bukan dari Semarang, tapi dari Wonokerto. Ketahuan positif di Bandara," sambung dia.

Menurutnya, upaya pemerintah daerah melakukan penyekatan sangat optimal untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. Jika pelaku perjalanan tidak terkena penyekatan di satu kota, mereka bisa saja terkena penyekatan di kota selanjutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, petugas gabungan dari Pemerintah Kota Semarang dan TNI Polri akan terus melaksanakan penegakan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan selama masa pengetatan pasca larangan mudik mulai 17-24 Mei 2021.

Pelaku perjalanan dicek suhu tubuh dan penggunaan masker. Mereka yang tidak dapat menunjukan surat keterangan bebas Covid-19 harus mengikuti swab di pos penyekatan.

"Hari ini (kemarin, red) hingga pukul 09.30, petugas lakukan swab 14 orang pengendara di Gerbang Tol Kalikangkung. Sampai pagi, belum ada pengendara yang positif," katanya. Pasca larangan mudik, kendaraan masih terpantau ramai. Dia memperkirakan ada sekitar 30 kendaraan per menit yang melintas dari arah timur ke barat. (HAP/Kan3)

Terkait