Hingga Akhir Mei, Tercatat Ada 11.793 Kasus Demam Berdarah di Malaysia

4 June 2022
Gambar nyamuk Aedes aegypti (Foto : hellosehat.com)

SELANGOR - Kementerian Kesihatan Malaysia mencatat hingga akhir Mei 2022, sudah ada belasan ribu kasus demam berdarah (DB). Jumlah itu, meningkat hampir 100 persen dari tahun sebelumnya.

Seperti diberitakan dalam laman tribratanews.polri.go.id, Direktur Kesehatan Negara Malaysia, Datuk Dr Sha'ari Ngadiman menyebut, jumlah angka DB di Kota Selangor hingga 28 Mei 2022 sudah mencapai 11.793 kasus. Jumlah itu, meningkat sebesar 87,2 persen dibandingkan 2021 lalu yang hanya 5.492 kasus.

Meski begitu, menurut Datuk Dr Sha'ari Ngadiman Rabu (1/6), pada minggu ke-21, total kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 866 kasus di Selangor. Jumlah itu, turun 5,9 persen dari 920 kasus pada minggu sebelumnya.

Adapun lima wilayah kabupaten mencatat kasus DBD tertinggi yakni di kabupaten Petaling dengan 4.436 kasus, Klang 2.729 kasus dan Hulu Langat 2.435 kasus. Kemudian, Gombak 1.188 kasus serga Sepang 334 kasus.

"Jumlah daerah wabah DBD aktif sebanyak 331, di 33 titik, KLB tidak terkendali sebanyak 26 titik dan KLB terkendali dan baru 272 titik, dengan jumlah kematian tiga kasus,"katanya.

Oleh karenanya, Sha'ari menyarankan agar setiap masyarakat melakukan kegiatan bersih-bersih secara rutin untuk memberantas sarang nyamuk Aedes. Dengan memeriksa dan membuang genangan air, serta menggunakan larvasida untuk membunuh jentik nyamuk.

Sebelumnya, Prof. Dr Sharifah Faridah Syed Omar dari Pusat Medis Universitas Malaya mengatakan faktor risiko terkena demam berdarah separah dengan Covid 19. Walaupun jarang terjadi namun bisa terinfeksi bersamaan.

Menurutnya setiap orang yang memiliki penyakit bawaan sangat rentan dan beresiko tinggi pada kasus ini. (TBN/K5)