Kemarau Panjang Akibatkan Polusi Udara dan Karhutla, Kemenag Imbau Umat Islam Tunaikan Salat Istisqa

17 September 2023
istockphoto.com

kanal9.id – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat muslim Indonesia untuk melaksanakan salat istisqa sebagai bentuk ikhtiar dalam rangka memohon kepada Allah Swt. agar diturunkan hujan. Hajat tersebut ditujukan untuk meredakan kemarau panjang yang memicu masalah lingkungan lain, seperti polusi udara dan kebakaran hutan dan lahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta pada Jumat (15/9/2023). Ia mengatakan bahwa salat istisqa juga merupakan bentuk penghambaan diri kepada Allah Swt.

“Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk melaksanakan salat istisqa atau salat meminta hujan,” ujar Yaqut, “Ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat, merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” lanjutnya.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarau di sebagian wilayah di Indonesia diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Oktober. Di beberapa wilayah lainnya, kemarau diprediksi terjadi hingga akhir tahun 2023.

Baca juga: Peduli Korban Bencana Maroko dan Libya, Masjid Istiqlal Gelar Salat Gaib setelah Jumatan

Curah hujan yang begitu rendah mengakibatkan sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami kekeringan yang memicu peningkatan polusi udara di kawasan perkotaan. Kekeringan juga menimbulkan kelangkaan air di sejumlah daerah yang berdampak terhadap kegagalan panen bagi para petani Indonesia.

Selain itu, kemarau panjang menyebabkan sejumlah titik di Indonesia, terutama hutan dan lahan, mengalami kebakaran. Dengan prediksi jangka waktu kemarau yang masih panjang, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak fenomena ini bagi lingkungan.

Dalam hal ini, Kemenag mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menunaikan salat istisqa dengan harapan hujan akan segera turun dengan curah yang cukup untuk meredakan kekeringan. Adapun niat dan tata cara salat istisqa, sebagaimana dilansir dari laman Kemenag, adalah sebagai berikut.

Niat salat istisqa

/

Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

Artinya: “Aku berniat salat istisqa dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala.”

Baca juga: Inilah Daftar Daerah di Indonesia yang akan Terdampak El Nino 2023 Menurut BMKG

Tata cara salat istisqa

Tata cara pelaksanaan salat istisqa sama halnya dengan salat Idulfitri atau Iduladha, yaitu terdiri dari dua rakaat dengan tujuh kali takbir pada rakaat pertama (setelah takbiratul ihram) dan lima kali takbir pada rakaat kedua.

Pada setiap rakaat, pembacaan surah Al Fatihah dan surah-surah pendek, rukuk, dan sujud dilakukan, dan salat diakhiri dengan duduk tahiyat, serta salam. Setelah salat, jemaah dianjurkan untuk mendengarkan khotbah dari khatib yang berisi ajakan untuk bertobat dengan memohon ampun atas segala dosa melalui bacaan istigfar.

Dengan doa-doa yang dipanjatkan bersama tersebut, hajat umat Islam sekaligus makhluk hidup lainnya untuk mendapatkan hujan diharapkan dapat segera terkabul.*KM-06