SEMARANG - kanal9.id - Sejarah mata uang kripto ternyata sudah ada sejak tahun 1983. Penciptaan kurs ini berawal dari seorang ahli kriptografi yang nantinya akan menjadi cikal bakal e–cash atau uang elektronik. Kemudian pada tahun 1995 penggunaan e–cash sudah semakin mendunia. Bahkan penggunaan bentuk uang tersebut sampai sekarang masih kita gunakan.
Di era sekarang, penggunaan uang elektronik sudah tidak asing lagi di telinga kita. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan semua sudah serba digital. Hal ini tentu termasuk dengan perubahan kurs, salah satunya adalah kripto. Lalu bagaimana sejarahnya?
Kapan Penciptaan Pertama Kali Mata Uang Crypto?
Penciptaan kripto pertama kali ada pada tahun 2009 oleh seorang pengembang bernama Satoshi Nakamoto. Ia mencoba untuk menggunakan skema desentralisasi kurs ini tanpa adanya pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
Satoshi sendiri berupaya untuk menciptakan sistem blockchain agar nantinya bertujuan untuk melindungi setiap transaksi yang dilakukan. Blockchain adalah kumpulan block yang berisi data-data transaksi sehingga membentuk sebuah rantai. Sistem ini merupakan penjamin keamanan transaksi kurs kripto yang cukup mendobrak industri keuangan konvensional.
Baca : Beberapa Dasar-dasar Trading yang Perlu Dipahami Sebelum Memulai Trading di Pasar Finansial
Setelah mengalami beberapa kegagalan, akhirnya Satoshi meluncurkan sebuah koin bernama Litecoin. Koin ini merupakan kurs keuangan pertama dan menggunakan sistem proof–of–work atau proof–of–stake. Sampai sekarang sistem ini masih relevan bagi cryptocurrency.
Perkembangan Mata Uang Kripto
Perkembangan kurs ini berawal dari berkembangnya mata uang digital, seperti e–cash, token game, dan lain sebagainya. Lalu uang crypto mulai bertumbuh secara masal di Amerika Serikat, khususnya di era pandemi. Di era ini timbul ketidakpercayaan masyarakat terhadap fiat money terutama pada dolar Amerika Serikat yang diterbitkan oleh pemerintah AS tanpa memiliki underlying asset. Kemudian seiring berjalannya waktu, fiat money sering mendapat kritikan sehingga para investor lebih tertarik pada crypto.
Kelemahan Mata Uang Kripto
Kehadiran crypto di zaman sekarang menimbulkan beberapa pro dan kontra. Ada investor yang sangat menjunjung tinggi aset ini. Namun juga ada beberapa investor yang justru kontra terhadap nilai crypto sendiri. Lalu apa saja sih kelemahannya?
1. Rentan Pencucian Uang
Karena sifatnya anonim, cryptocurrency sangat rawan terhadap pencucian uang. Salah satu tindakannya adalah dengan menggoreng nilai aset sebuah kripto. Atau bahkan penipuan berupa developer scam
Baca : Mau Terjun Dunia Trading? Ini Persiapannya..
2. Volatilitas Tinggi
Karena kurs ini terbilang baru, aset ini bisa tiba-tiba naik atau bahkan turun secara drastis dalam waktu cukup singkat. Sebagai investor pemula kamu harus hati-hati apabila ingin terjun dalam dunia investasi cryptocurrency.
3. Tidak Berlaku di Indonesia
Kurs kripto masih belum bisa kita gunakan secara komersial di Indonesia. Sehingga keuntungan yang kita dapatkan belum bisa kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari
Sejarah mata uang kripto berawal dari perubahan bentuk uang konvensional menjadi elektronik. Namun, tidak hanya sampai disitu saja, perubahan ini bukan lagi tentang bentuknya saja, melainkan sampai ke perubahan sistemnya. Dari yang awalnya masih sentral dan terdapat pihak ketiga, menjadi terdesentralisasi. Sampai akhirnya terciptalah cryptocurrency. Sayangnya, untuk terjun ke dunia ini kita perlu mempertimbangkan kelemahan dan risikonya. Akan sangat sulit apabila kita termasuk kategori investor pemula.