MotoGP 2023 - Pembalap Ducati Pecco Bagnaia Masih Dalam Bayang - Bayangi Nama Besar Stoner

27 Mei 2023
Pecco Bagnaia Pembalap MotoGp dari Tim Ducati

SEMARANG - kanal9.id - Francesco Bagnaia pembalap Ducati memiliki keinginan untuk menempatkan namanya sebagai branding utama dari Ducati di MotoGP 2023, akan tetapi nama Casey stoner masih menjadi personal branding belum tekalahkan.

Yap, meski Pecco Bagnaia berprestasi untuk mengakhiri dahaga gelar juara Ducati di MotoGP 2022 lalu setelah penantian 15 tahun, namun pesona Casey Stoner bak tak luntur sama sekali dari pabrikan Italia tersebut.

Branding kuat terhadap sebuah pabrikan memang menjadi ciri khas dari setiap pembalap.

Baca juga : Bagnaia Tekuk Duet KTM di MotoGP Spanyol, Fabio Quartararo Kena Pinalty

Stoner misalnya. Legenda MotoGP asal Australia ini memang erat berkaitan dengan Ducati karena sukses mempersembahkan gelar juara dunia di edisi 2007.

Itu menjadi kakli terakhir pabrikan Borgo Panigale berjaya di kelas premier, setelah sebelumnya Bagnaia mengulang sukse serupa di MotoGP 2023.

Kemudian Yamaha. Pabrikan asal Jepang ini erat dengan nama Valentino Rossi.

Sejak meninggalkan Honda (2004) dan bergabung tim pabrikan yang notabene-nya rival dari tim berlogo sayap tunggal mengepak ini, nama Rossi semakin berkibar hebat.

Total, empat gelar juara dunia berhasil dikonversikan oleh rider berjuluk The Doctor itu. Dia mengakhiri kariernya sebagai pembalap setelah lebih dari dua dekade di tim Yamaha.

Tak heran jika kemudian Yamaha melekat kuat dengan sosok Rossi.

Sama halnya dengan Honda yang mempopulerkan Marc Marquez.

Baca juga : Marquez Berpeluang Pindah ke KTM? Ini Kata Mantan Bos Honda

Pabrikan asal Jepang ini boleh saja pernah diperkuat Rossi. Namun soal prestasi dan bagaimana menunjukkan supremasinya, Marc Marquez paling kentara.

Enam gelar juara dunia dipersembahkan rider berjuluk The Baby Alien bagi Honda sejak menjalani debutnya di kelas premier musim 2013.

“Saya ingin nama saya lebih dikenal dengan nama Ducati. Sedikit seperti apa yang terjadi dengan Marc Márquez dan Honda, atau dengan Valentino Rossi dalam kasus Yamaha," terang Pecco Bagnaia, seperti yang dikutip dari laman Motosan.

"Dan ini menjadi anganku untuk mengalahkan nama besar Casey Stoner di Ducati. Jujur saja, saya sejak kecil mengidolakan Ducati sebagai pabrikan hebat," sambung pembalap yang akrab disapa Pecco ini. Sulit rasanya menggeser nama besar Stoner di garasi Ducati.

Tidak bisa dipungkiri sebagian kejayaan Ducati Lenovo Team di MotoGP kini tak lepas dari peran Stoner. Bagaimana dia berhasil mengembangan Desmosedici, mulai yang sulit dikandalikan hingga kini berevolusi menjadi yang paling sempurna.

Baca juga : Jadi Beli Motor Yamaha Aerox 155?? Berikut Harga, Spesifikasi, Fitur, Kelebihan dan Kekurangannya Terupdate 2023

"Saya tahu bahwa saya telah memenangkan gelar dengan Ducati seperti yang dilakukan Casey, dan saya mencapai rekor kemenangan beruntun. Tapi saya tidak melihat diri saya sebagai dia," terang kekasih Domizia Castagnini.

Bagnaia bahkan merasa dirinya masih dianggap belum layak untuk menyebut dirinya bagian dari kandidat juara dunia.

Mengingat sejauh ini belum ada rider yang mamu back to back kampiun MotoGP dalam satu dekade terakhir seperti halnya Marc Marquez.