Advertisement
Perayaan Tahun Baru Implek Perhimpunan Indonesia Tionghoa Jawa Tengah
Kamis, 30 Januari 2025 11:19 WIB
Perayaan Tahun Baru Implek Perhimpunan Indonesia Tionghoa Jawa Tengah
Ilustrasi Kenteng - source: Semarang

Komunitas Tionghua baru saja merayakan Tahun Baru Imlek, sebuah tradisi yang penh makna. Ketua Harian Perhimpunan Indonesia Tionghoa Jawa Tengah, Reynald Gouw berbagi tradisi yang dijalankan di komunitasnya untuk merayakan Imlek. 

Salah satu tradisi unik yang dilakukan adalah membuka pintu rumah lebar-lebar pada malam Imlek, pukul 00:03 hingga 02:11. Tradisi ini dipercaya membawa rezeki dan keberuntungan di tahun baru. 

Dalam perayaan Imlek ini, mereka tidak tidur selama dua jam, menjaga agar pintu tetap terbuka dan tidak terlewatkan. Reynald menjelaskan bahwa tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan merupakan bagian dari menyambut datangnya keberuntungan.

Selain itu, sehari sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa juga melakukan string training, atau bersih-bersih rumah. Tujuannya adalah untuk mengusir nasib buruk dan mempersiapkan rumah untuk menyambut tahun baru dengan penuh keberuntungan. 

"Kami juga mengajak generasi muda untuk bersih-bersih rumah. Bersih-bersih rumah biasanya dilakukan sehari sebelum Imlek, di hari H justru tidak boleh bersih-bersih karena dianggap membuang keberuntungan" ujar Reynald Rabu (29/1/2025).

Pada hari Imlek, keluarga-keluarga Tionghoa akan mengadakan open house untuk menerima tamu, baik dari keluarga, teman, maupun karyawan. Tradisi makan bersama menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu.

Terdapat juga tradisi pemberian angpao yang diberikan kepada anak-anak yang lebih muda atau orang yang belum menikah. Namun ada juga beberapa pantangan yang harus dihindari meski itu bagian penting perayaan, salah satunya adalah makan bubur. 

Reynald menjelaskan bahwa makanan yang berunsur bubur, tidak boleh disajikan karena dianggap membawa ketidakberuntungan. Sebaliknya, berbagai hidangan yang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan, seperti kue keranjang dan jeruk, menjadi makanan yang wajib hadir.

Meskipun tradisi Imlek di Jateng pada umumnya serupa dengan daerah lain, ada sentuhan lokal yang terasa lebih khas. Salah satunya adalah kewajiban mengenakan pakaian baru dengan warna merah, yang dipercaya membawa keberuntungan. 

Ini juga mencerminkan budaya yang berkembang di Indonesia. Di mana masyarakat Tionghoa beradaptasi dengan kebiasaan lokal sambil tetap menjaga nilai-nilai tradisi mereka.

Tags:
Baru Imlek
Share: