JOGJA - Masyarakat selama ini yang beranggapan bahwa Nyi Roro Kidul dan Nyai Ratu Kidul adalah SAMA untuk sosok penguasa pesisir laut selatan di Pulau Jawa. Padahal, sebenarnya keduanya adalah sosok yang berbeda.
Nyi Roro Kidul adalah sosok dalam mitologi Jawa yang diyakini sebagai ratu gaib dari kerajan jin penguasa pantai selatan Jawa.
Nyi Roro Kidul biasanya digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang berwarna hijau atau biru, dan seringkali dikaitkan dengan warna hijau laut. Konon, dia memiliki kekuatan untuk menghipnotis dan menarik orang ke dalam laut, dan dikatakan bahwa dia sangat kuat dan sulit untuk dilawan.
Sementara Nyai Ratu Kidul adalah gelar yang diberikan kepada Nyai Mayang Sagara, puteri dari Nyai Puteri Dewi Purnamasari dan Raden Bagus Kumbang Setra.
Baca juga : Prajurit Patangpuluhan, Pasukan Elit Kerajaan Demak Bintoro
Dalam cerita Pantun Bogor Dadap Malang Sisi Cimandiri, karya Ki Buyut Baju Rambeng, keduanya merupakan bagian dari para petitah Kerajaan Pakuan, Bogor, yang kemudian kabur ke pesisir selatan--sekarang Pelabuhan Ratu.
Mengutip Bahadur.id, kejadian ini terjadi pada tahun 1600 an, dengan asumsi bahwa Nyai Ratu Kidul yang lahir pada tahun 1580, berusia 20 tahun-an ketika diberi amanah mengelola kota yang sekarang dikenal dengan nama Palabuhan Ratu.
Kisah-kisah mistis terkait penguasa laut selatan ternyata memberikan beragam keyakinan bagi masing-masing daerah di pantai selatan Jawa.
Kemudian, agresi Belanda telah banyak merusak sejarah Kerajaan Pajajaran, di antaranya masyarakat dibingungkan oleh siapa penguasa pantai selatan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Nyai Ratu Kidul adalah gelar yang diberikan kepada Nyai Mayang Sagara, puteri Nyai Puteri Purnamasari dan Raden Bagus Kumbang Setra, yang merupakan keturunan Prabu Siliwangi.
Baca juga : Toleransi Sunan Kudus kepada Pemeluk Agama Lain Menjelang Hari Raya Idul Adha
Sementara Nyi Roro Kidul adalah penguasa laut selatan dari kalangan Jin.